Malam Tirakatan HUT RI-73, Warga BGGP Gelar Doa Bersama Untuk Para Pahlawan

Ruang Informasi Warga

Latar Belakang Kegiatan

Masih dalam rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-73, warga Bojonggede Green Park dan sekitarnya mengadakan malam doa bersama untuk mendoakan para pahlawan dan leluhur bangsa yang telah berjuang dengan darah dan air mata untuk kemerdekaan negara Republik Indonesia tercinta. Perjuangan yang sangat keras, memilukan dan panjang.

Perjuangan mereka bukanlah untuk mereka sendiri tetapi lebih untuk kita para generasi penerus bangsa, agar kita dapat lahir dan hidup sebagai manusia merdeka. Sudah seyogyanya kita sebagai penerus bangsa melakukan bakti kepada negeri sebagai wujud rasa syukur dan upaya mempertahankan kedaulatan. Sungguh begitu besar jasa para pendahulu bangsa untuk kita yang hidup merdeka dan damai saat ini, sudah sepantasnyalah kita senantiasa mendoakan mereka yang telah wafat untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Sangat miris apabila peringatan HUT RI hanya berlalu begitu saja, sungguh durhaka kita sebagai anak bangsa yang melupakan begitu saja jasa para pahlawan. Kita harus terus mendoakan dan mengenang para pahlawan bangsa ini.

Ketua Paguyuban memaparkan cerita-cerita masa lampau tentang pahit dan getirnya kehidupan di jaman penjajahan yang didapat dari cerita turun-temurun. Oleh karena itu, pada perhelatan peringatan HUT RI ke-73 tahun ini, dimulailah kegiatan malam tirakatan atau malam doa bersama untuk para pahlawan dan leluhur bangsa. Doa bersama kali ini dipimpin oleh Ust. Endang dan Bpk. Yasin.

Nasi Tumpeng Spesial HUT RI-73 Sumbangsih Ibu-Ibu

Sore harinya, ibu-ibu telah melaksanakan kegiatan lomba hias tumpeng spesial HUT RI-73. Dari tumpeng hasil perlombaan inilah yang digunakan sebagai konsumsi bersama atau makan malam bersama saat acara doa bersama selesai, bukan sebagai bentuk sesaji tetapi lebih sebagai kearifan lokal dalam rangka mempersatukan warga dan mengangkat kembali budaya nasional yang tergerus jaman.

Nonton Bareng Video Perjuangan Bangsa Melawan Penjajah

Setelah lomba tumpeng selesai atau dalam tahap penjurian, seluruh warga dan anak-anak diajak untuk menikmati film-film perjuangan bangsa dalam upaya merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Ketua Paguyuban memberikan narasi perjuangan bangsa dan mencoba membakar semangat nasionalisme anak-anak.